Festival Moyo Tingkatkan Pariwisata Pulau Sumbawa | Investor Daily


Wisata SurfingFestival Moyo 2013 sebagai salah satu kampanye program pariwisata di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, mulai digelar pemerintah setempat, dan akan berakhir 29 September mendatang.

"Festival Moyo 2013 baru saja dibuka oleh Wakil Gubernur NTB H. Muhammad Amin," kata Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB H. Lalu Moh Faozal yang dihubungi dari Mataram, Jumat.

Ia mengatakan bahwa Festival Moyo 2013 merupakan kegiat kedua atau lanjutan dari kegiatan pertama yang digelar Oktober 2012.

Festival Moyo merupakan salah satu program kampanye pariwisata Pulau Sumbawa dengan slogan "Go Sumbawa".

Pada acara itu ditampilkan berbagai kegiatan menarik, seperti berburu di Pulau Moyo, pemecahan rekor dunia menyelam terlama dan melibatkan sejumlah besar penyelam, dan ada kegiatan unik menggiring kerbau dari laut ke padang rumput.

Selain itu, digelar karapan kerbau, balap kuda, kerbau hias, "triathlon", lomba memancing, dan penanaman terumbu karang di Teluk Saleh.

Festival tersebut juga akan dimeriahkan Parade Budaya yang menampilkan berbagai warisan seni dan budaya masyarakat adat Sumbawa.

Juga diagendakan kontes putra dan putri pariwisata Sumbawa, selain sebagai wadah memperkenalkan berbagai sektor bisnis dan peluang investasi di Pulau Sumbawa.

Pulau Moyo terletak sekitar 3 kilometer di lepas pantai utara Sumbawa. Pulau Moyo dikelilingi terumbu karang alami yang ideal untuk "snorkeling", berenang dengan hiu putih, menyelam bersama ikan pari, dan pemandangan gerombolan ikan tropis.

Sepertiga daratan Pulau Moyo merupakan cagar alam yang dihuni berbagai satwa liar seperti rusa, sapi liar, dan berbagai jenis burung mulai bangau besar, brahmini hingga elang laut putih.

Di Pulau Moyo juga terdapat Gunung Tambora yang terkenal dengan letusan yang melegenda, dan tidak jauh dari Pantai Lakey yang merupakan salah satu tempat terbaik untuk menjajal ombak dengan papan selancar.

"Tahun ini diupayakan lebih meriah karena merupakan momentum untuk memperkenalkan program 'Tambora Menyapa Dunia 1815--2015'," ujar Faozal.

Kini, Pemerintah Provinsi NTB tengah memantapkan pelaksanaan program "Tambora Menyapa Dunia 1815--2015" atau peringatan dua abad meletusnya Gunung Berapi Tambora, yang puncak peringatannya diagendakan 11 April 2015.

Peluncuran program "Tambora Menyapa Dunia 1815--2015" sudah dilakukan Gubernur NTB T.G.H. M. Zainul Majdi, pada Upacara Peringatan Hari Jadi Ke-198 Pemerintah Kabupaten Dompu, 11 April 2013, yang digelar di halaman Kantor Bupati Dompu.

Program tersebut dihajatkan sebagai pengungkit kepariwisataan NTB yang kini telah dikenal dunia internasional.

Pada tanggal 16 Juni 2013, "grand lounching" program "Tambora Menyapa Dunia 1815--2015" itu dilakukan di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf) di Jakarta.

"Saat 'grand lounching' itu, Menparekraf Mari Elka Pangestu menyatakan mendukung sepenuhnya pengembangan NTB sebagai sebagai salah satu dari 16 daerah destinasi unggulan pariwisata nasional," ujarnya.

NTB merupakan salah satu pintu gerbang pariwisata nasional selain sebagai penyangga pangan nasional. Oleh karena itu, Kementerian Parekraf akan mendorong penyiapan infrastrukturnya.

Terdapat tiga agenda besar dalam peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora, yakni kegiatan sosialisasi sekaligus promosi keunggulan Gunung Tambora, pengembangan situs dan daya tarik wisata, dan pengembangan infrastruktur pendukung, seperti jalan dan pelabuhan laut.

Gunung Tambora atau Tomboro adalah sebuah stratovolcano aktif yang terletak di dua kabupaten di Pulau Sumbawa, yaitu Kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut, dan Kabupaten Bima (bagian lereng sisi selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara), Provinsi NTB.(ant/hrb) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar